Loading...
world-news

Mekanisme pernapasan - Sistem Pernapasan Materi Biologi Kelas 11


Pernapasan merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup. Tanpa pernapasan, tubuh manusia tidak mampu memperoleh oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme maupun membuang karbon dioksida sebagai sisa proses tersebut. Walaupun terlihat sederhana, mekanisme pernapasan sebenarnya melibatkan koordinasi kompleks antara organ, otot, dan sistem pengaturan di otak.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang mekanisme pernapasan, mencakup organ-organ yang terlibat, tahapan inspirasi dan ekspirasi, perbedaan pernapasan dada dan perut, transportasi gas, hingga regulasi saraf dan kimiawi yang mengontrol pernapasan.


Organ-organ Pernapasan

Sistem pernapasan manusia terdiri dari organ utama dan organ tambahan yang saling bekerja sama.

  1. Hidung
    Udara masuk melalui rongga hidung. Rambut halus (silia) dan selaput lendir berfungsi menyaring debu, melembapkan, dan menghangatkan udara.

  2. Faring dan Laring

    • Faring adalah persimpangan saluran udara dan makanan.

    • Laring berisi pita suara dan epiglotis yang mencegah makanan masuk ke trakea.

  3. Trakea
    Pipa berdiameter ±2 cm yang diperkuat cincin tulang rawan. Fungsinya menyalurkan udara menuju paru-paru.

  4. Bronkus dan Bronkiolus

    • Trakea bercabang menjadi dua bronkus (kanan dan kiri).

    • Bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus yang berakhir pada alveolus.

  5. Paru-paru
    Terdiri atas jaringan spons dengan jutaan alveolus. Alveolus dilapisi sel epitel tipis dan dikelilingi kapiler darah. Tempat pertukaran gas O₂ dan CO₂.

  6. Otot Pernapasan

    • Diafragma: Otot berbentuk kubah yang memisahkan rongga dada dan perut.

    • Otot antar tulang rusuk (interkostal): Berperan dalam mengatur volume rongga dada.


Tahapan Mekanisme Pernapasan

Secara garis besar, pernapasan dibagi menjadi dua fase:

1. Inspirasi (Menghirup Udara)

  • Diafragma berkontraksi dan mendatar.

  • Otot interkostal eksternal berkontraksi, mengangkat tulang rusuk.

  • Volume rongga dada membesar, tekanan paru-paru menurun.

  • Udara luar masuk karena perbedaan tekanan.

2. Ekspirasi (Menghembuskan Udara)

  • Diafragma relaksasi, kembali melengkung ke atas.

  • Otot interkostal eksternal relaksasi, tulang rusuk turun.

  • Volume rongga dada mengecil, tekanan paru meningkat.

  • Udara terdorong keluar.

Proses ini dapat bersifat aktif (melibatkan kontraksi otot) maupun pasif (saat relaksasi).


Jenis Pernapasan

1. Pernapasan Dada

  • Mengandalkan otot interkostal eksternal.

  • Umum terjadi saat aktivitas ringan.

2. Pernapasan Perut

  • Lebih dominan menggunakan kontraksi diafragma.

  • Terjadi saat istirahat atau tidur.

Kedua jenis pernapasan ini bekerja bergantian dan saling melengkapi.


Pertukaran Gas

1. Pertukaran Eksternal

Terjadi di alveolus. Oksigen berdifusi dari alveolus ke kapiler karena tekanan parsialnya lebih tinggi di alveolus. Sebaliknya, CO₂ berdifusi dari darah ke alveolus untuk dikeluarkan.

2. Pertukaran Internal

Terjadi di jaringan tubuh. Oksigen dilepaskan dari hemoglobin dan berdifusi ke sel, sementara CO₂ hasil metabolisme sel masuk ke darah.


Transportasi Gas

  1. Oksigen

    • 98% diangkut oleh hemoglobin dalam eritrosit (membentuk oksihemoglobin).

    • 2% larut dalam plasma.

  2. Karbon Dioksida

    • 70% diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO₃⁻).

    • 20% berikatan dengan hemoglobin (karbaminohemoglobin).

    • 10% larut dalam plasma.


Regulasi Pernapasan

Pernapasan dikendalikan oleh sistem saraf pusat, khususnya medula oblongata dan pons.

  1. Medula Oblongata
    Mengatur ritme dasar pernapasan secara otomatis.

  2. Pons
    Menghaluskan transisi inspirasi-ekspirasi.

  3. Kemoreseptor

    • Terletak di aorta dan karotis.

    • Mendeteksi kadar O₂, CO₂, dan pH darah.

    • Jika CO₂ meningkat → pernapasan dipercepat.

  4. Faktor Lain

    • Emosi (stres, takut, marah).

    • Aktivitas fisik.

    • Suhu tubuh.


Volume Udara Pernapasan

Dalam fisiologi, terdapat beberapa istilah penting:

  • Volume Tidal (VT): Udara yang masuk/keluar saat pernapasan normal (±500 ml).

  • Volume Inspirasi Cadangan (VIC): Udara tambahan yang bisa dihirup (±3100 ml).

  • Volume Ekspirasi Cadangan (VEC): Udara tambahan yang bisa dihembuskan (±1200 ml).

  • Volume Residual (VR): Udara yang selalu tersisa di paru-paru (±1200 ml).

Gabungan volume ini membentuk kapasitas vital paru-paru.


Mekanisme Pernapasan saat Aktivitas

  1. Saat Istirahat
    Pernapasan lambat, dominan pernapasan perut.

  2. Saat Berolahraga

    • Aktivitas otot meningkat → kebutuhan oksigen tinggi.

    • Pernapasan menjadi lebih cepat dan dalam.

    • Otot pernapasan tambahan (otot leher, bahu) ikut berperan.

  3. Saat Tidur
    Ritme pernapasan teratur dan lebih lambat.


Gangguan pada Mekanisme Pernapasan

Beberapa penyakit dapat mengganggu mekanisme pernapasan, antara lain:

  1. Asma: Penyempitan bronkiolus karena alergi atau iritasi.

  2. Bronkitis: Radang pada bronkus.

  3. Pneumonia: Infeksi alveolus yang terisi cairan.

  4. TBC: Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

  5. Emfisema: Rusaknya alveolus akibat kebiasaan merokok.

Gangguan-gangguan ini dapat menyebabkan pertukaran gas tidak optimal.


Mekanisme pernapasan adalah proses kompleks yang melibatkan koordinasi organ pernapasan, otot, sistem saraf, serta pertukaran gas di alveolus. Tahap inspirasi dan ekspirasi bekerja secara bergantian untuk memastikan suplai oksigen dan pembuangan karbon dioksida.

Pemahaman mendalam mengenai mekanisme ini penting, tidak hanya bagi ilmu biologi dan kedokteran, tetapi juga untuk menjaga kesehatan pernapasan sehari-hari. Pola hidup sehat, menjauhi rokok, berolahraga teratur, dan menjaga lingkungan tetap bersih merupakan langkah sederhana untuk mendukung mekanisme pernapasan yang optimal.